Selasa, 13 April 2010

Tips Optimalisasi Database SQL

Jika diibaratkan manusia, database adalah sahabat yang patuh dan mengerti pada setiap perintah yang diberikan, sayangnya terkadang tidak berlaku sebaliknya, kita tidak patuh dan tidak mengerti pada “perintah” yang diberikan database.

Database kadang dapat “mengomel” dengan berbagai cara, bisa jadi dalam bentuk performance yang menurun, pesan kesalahan, atau bahkan hasil laporan yang tidak sesuai. Semua-nya dapat kita minimalisasi, bahkan sebelum hal itu terjadi.

SQL dan RDBMS

Optimasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dengan memahami tuning performance pada database dan best practice dari berbagai sumber, Anda dapat memiliki fundamental yang kuat dalam mengoptimalkan kinerja database.

Beberapa teknik dan metoda mungkin memerlukan perlakuan khusus yang berbeda, tergantung pada database yang Anda gunakan.

Sebagai contoh, peningkatan kinerja bisa dilakukan dari sisi administrasi database seperti konfi gurasi file dan peng-updatean service atau security pack, yang tentunya masing-masing database memiliki keunikan dan teknik tersendiri.

Lalu, dengan pertimbangan kompatibilitas, adakah optimasi yang dapat dilakukan secara umum?

Terdapat seperangkat metode dan teknik yang umum diterapkan saat Anda bekerja dengan RDBMS (Relational Database Management System), mungkin tidak semuanya dapat Anda implementasikan karena sangat tergantung pada lingkungan aplikasi masing-masing, tetapi setidaknya Anda dapat meng-gunakannya sebagai panduan dan referensi untuk membentuk sistem yang terbaik sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

Optimasi melalui perintah SQL juga memegang peranan yang tidak kalah penting. Inti dari SQL itu sendiri adalah perintah untuk melakukan pengambilan (retrieval), penambahan (insertion), modifikasi (updating), dan penghapusan (deletion) data, disertai dengan fungsi-fungsi pendukung administrasi dan managemen database.

SQL sendiri merupakan sebuah bahasa atau pemrograman standar untuk RDBMS. Walaupun disebut bahasa, mungkin sedikit janggal saat kita menyebut bahasa pemrograman SQL, lebih familiar jika yang terdengar adalah pemrograman C, Visual Basic, Java, Delphi, dan seterusnya.

Bahasa-bahasa yang disebut belakangan termasuk dalam pemrograman imperative, mudahnya adalah bahasa yang berbentuk instruksi-instruksi inti. Sedangkan, SQL termasuk dalam pemrograman declarative, yang lebih berbentuk kalimat atau pernyataan.

Dalam pengembangannya, SQL terbagi-bagi lagi dalam berbagai extension sehingga melahirkan berbagai sebutan seperti SQL/PSM (Persistent Stored Modules) yang merupakan standar ANSI/ISO, T-SQL (Transact-SQL) dari Microsoft dan SyBase, PL/SQL (PL merupakan singkatan dari Procedural Language) yang digunakan oleh Oracle, yang kemudian dikembangkan lagi menjadi PL/pgSQL yang digunakan PostgreSQL.

Cukup membingungkan, bukan? Untungnya konsep dan elemen-elemen dasar dalam SQL seperti statement, query, expression, ataupun clause tetap berlaku umum pada setiap SQL extension.

Kita cukupkan pembahasan teori sampai di sini, berikut adalah beberapa optimasi sederhana yang dapat Anda lakukan, untuk setidaknya memperbaiki atau mencegah permasalahan, dan meningkatkan performa RDBMS Anda.

Index

Optimasi pertama yang kita bahas adalah permasalahan index, tentu Anda mengetahui bahwa index dapat meningkatkan kecepatan pencarian pada record yang diinginkan. Tetapi, Anda harus cukup selektif dalam memilih field yang perlu di-index, karena tidak semua field memerlukannya.

Ibaratnya membaca buku, proses pencarian atau scan akan membaca dari awal hingga akhir halaman. Pada field yang di-index, pencarian dilakukan secara index scan, atau membaca pada index, tidak langsung pada table yang bersangkutan.

Sementara pencarian yang dilakukan langsung dengan membaca record demi record pada table disebut dengan table scan.

Apakah index scan selalu lebih cepat dibandingkan dengan table scan? Ternyata tidak juga, table scan bisa jadi bekerja lebih cepat saat mengakses record dalam jumlah relatif kecil, ataupun pada saat aplikasi memang memerlukan pembacaan table secara keseluruhan.

Sebaliknya dalam mengakses record yang besar pada field tertentu, index scan dapat mengurangi operasi pembacaan I/O sehingga tidak jarang menghasilkan kinerja yang lebih cepat.

Sebagai patokan, Anda dapat menentukan index pada field yang sering digunakan, misalnya field yang sering diakses oleh klausa WHERE, JOIN, ORDER BY, GROUP BY.

Menentukan Tipe Data

Tipe data merupakan permasalahan yang gampang-gampang susah. Dari sisi daya tampung, tipe data yang terlalu kecil atau sebaliknya terlalu besar bagi suatu field, dapat menimbulkan bom waktu yang menimbulkan masalah seiring dengan pertambahan data yang pesat setiap harinya.

Menentukan tipe data yang tepat memerlukan ketelitian dan analisa yang baik. Sebagai contoh, kita perlu mengetahui kapan kita menggunakan tipe data char atau varchar.

Keduanya menampung karakter, bedanya char menyediakan ukuran penyimpanan yang tetap (fi xed-length), sedangkan varchar menyediakan ukuran penyimpanan sesuai dengan isi data (variable-length).

Patokan umum adalah menggunakan tipe data char jika fi eld tersebut diperuntukkan untuk data dengan panjang yang konsisten. Misalnya kode pos, bulan yang terdiri dari dua digit (01 sampai 12), dan seterusnya. Varchar digunakan jika data yang ingin disimpan memiliki panjang yang bervariasi, atau gunakan varchar(max) jika ukurannya melebihi 8000 byte.

Jangan Izinkan Allow Null

Jika memungkinkan, kurangi penggunaan field yang memperbolehkan nilai null. Sebagai gantinya, Anda dapat memberikan nilai default pada field tersebut.

Nilai null kadang rancu dalam intepretasi programer dan dapat mengakibatkan kesalahan logika pemrograman. Selain itu, field null mengonsumsi byte tambahan sehingga menambah beban pada query yang mengaksesnya.

Query yang Mudah Terbaca

Karena SQL merupakan bahasa declarative, maka tidak mengherankan jika Anda membuat query berbentuk kalimat nan panjang walaupun mungkin hanya untuk keperluan menampilkan satu field!

Jangan biarkan query Anda susah dibaca dan dipahami, kecuali Anda memang berniat membuat pusing siapapun yang melihat query Anda. Query panjang yang ditulis dalam 1baris jelas akan menyulitkan modifi kasi dan pemahaman, akan jauh lebih baik jika Anda menuliskan query dalam format yang mudah dicerna.

Pemilihan huruf besar dan kecil juga dapat mempermudah pembacaan, misalnya dengan konsisten menuliskan keyword SQL dalam huruf kapital, dan tambahkan komentar bilamana diperlukan.

Hindari SELECT *

Select mungkin merupakan keyword yang paling sering digunakan, karena itu optimasi pada perintah SELECT sangat mungkin dapat memperbaiki kinerja aplikasi secara keseluruhan. \

SELECT * digunakan untuk melakukan query semua field yang terdapat pada sebuah table, tetapi jika Anda hanya ingin memproses field tertentu, maka sebaiknya Anda menuliskan field yang ingin diakses saja, sehingga query Anda menjadi SELECT field1, field2, field3 dan seterusnya (jangan pedulikan kode program yang menjadi lebih panjang!). Hal ini akan mengurangi beban lalu lintas jaringan dan lock pada table, terutama jika table tersebut memiliki banyak field dan berukuran besar.

Batasi ORDER BY

Penggunaan ORDER BY yang berfungsi untuk mengurutkan data, ternyata memiliki konsekuensi menambah beban query, karena akan menambah satu proses lagi, yaitu proses sort.

Karena itu gunakan ORDER BY hanya jika benar-benar dibutuhkan oleh aplikasi Anda.

Atau jika dimungkinkan, Anda dapat melakukan pengurutan pada sisi client dan tidak pada sisi server. Misalnya dengan menampung data terlebih dahulu pada komponen grid dan melakukan sortir pada grid tersebut sesuai kebutuhan pengguna.

Subquery Atau JOIN

Adakalanya sebuah instruksi dapat dituliskan dalam bentuk subquery atau perintah JOIN, disarankan Anda memprioritaskan penggunaan JOIN karena dalam kasus yang umum akan menghasilkan performa yang lebih cepat.

Walaupun demikian, mengolah query merupakan suatu seni, selalu ada kemungkinan ternyata subquery bekerja lebih cepat dibandingkan JOIN, misalnya dalam kondisi penggunaan

JOIN yang terlalu banyak, ataupun logika query yang belum optimal.

Gunakan WHERE dalam SELECT

“Di mana ada gula di sana ada semut”. Untuk programer database, pepatah itu perlu dimodifi kasi menjadi “di mana ada SELECT di sana ada WHERE”, untuk mengingatkan pentingnya klausa WHERE sebagai kondisi untuk menyaring record sehingga meminimalkan beban jaringan.

Saat sebuah table dengan jumlah data yang sangat besar diproses, juga terjadi proses lock terhadap table tersebut sehingga menyulitkan pengaksesan table yang bersangkutan oleh pengguna yang lain.

Bahkan jika Anda bermaksud memanggil seluruh record, tetap menggunakan WHERE merupakan kebiasaan yang baik.

Jika Anda telah menggunakan WHERE pada awal query, maka kapanpun Anda ingin menambahkan kondisi tertentu, Anda tinggal menyambung query tersebut dengan klausa AND diikuti kondisi yang diinginkan.

Tapi bagaimana menggunakan WHERE jika benar-benar tidak ada kondisi apapun? Anda dapat menuliskan suatu kondisi yang pasti bernilai true, misalnya SELECT .... WHERE 1=1. Bahkan tools open source phpMyAdmin yang berfungsi untuk mena ngani database MySQL selalu menyertakan default klausa WHERE 1 pada perintah SELECT, di mana angka 1 pada MySQL berarti nilai true.

Kecepatan Akses Operator

WHERE 1=1 dan WHERE 0 <> 1 sama-sama merupakan kondisi yang menghasilkan nilai true. Tetapi, dalam hal ini lebih baik Anda menggunakan WHERE 1=1 daripada WHERE 0 <> 1. Hal ini dikarenakan operator = diproses lebih cepat dibandingkan dengan operator <>.

Dari sisi kinerja, urutan operator yang diproses paling cepat adalah:

1. =

2. >, >=, <. <=

3. LIKE

4. <>

Tidak dalam setiap kondisi operator dapat disubtitusikan seperti contoh sederhana di atas, tetapi prioritaskanlah penggunaan operator yang tercepat.

Membatasi Jumlah Record

Bayangkan Anda menampilkan isi sebuah table dengan menggunakan SELECT, dan ternyata table tersebut memiliki jutaan record yang sangat tidak diharapkan untuk tampil seluruhnya.

Skenario yang lebih buruk masih dapat terjadi, yaitu query tersebut diakses oleh ratusan pengguna lain dalam waktu bersamaan!

Untuk itu, Anda perlu membatasi jumlah record yang berpotensi mengembalikan record dalam jumlah besar (kecuali memang benar-benar dibutuhkan), pada SQL Server, Anda dapat menggunakan operator TOP di dalam perintah SELECT.

Contohnya SELECT TOP 100 nama... akan menampilkan 100 record teratas field nama.

Jika menggunakan MySQL, Anda dapat menggunakan LIMIT untuk keperluan yang sama.

Batasi Penggunaan Function

Gunakan fungsi-fungsi yang disediakan SQL seperlunya saja.

Sebagai contoh, jika Anda menemukan query sebagai berikut: SELECT nama FROM tbl_teman WHERE ucase(nama) = ‘ABC’, nampak query tersebut ingin mencari record yang memiliki data berisi “abc”, fungsi ucase digunakan untuk mengubah isi field nama menjadi huruf besar dan dibandingkan dengan konstanta “ABC” untuk meyakinkan bahwa semua data “abc” akan tampil, walaupun dituliskan dengan huruf kecil, besar, ataupun kombinasinya.

Tetapi, cobalah mengganti query tersebut menjadi SELECT nama FROM tbl_teman WHERE nama = ‘ABC’, perhatikan query ini tidak menggunakan function ucase. Apakah menghasilkan result yang sama dengan query pertama? Jika pengaturan database Anda tidak case-sensitive (dan umumnya secara default memang tidak case-sensitive), maka hasil kedua query tersebut adalah sama. Artinya, dalam kasus ini Anda sebenarnya tidak perlu menggunakan function ucase!

Baca dari Kiri ke Kanan

Query yang Anda tulis akan diproses dari kiri ke kanan, misalkan terdapat query WHERE kondisi1 AND kondisi2 AND kondisi3, maka kondisi1 akan terlebih dahulu dievaluasi, lalu kemudian kondisi2, kondisi3, dan seterusnya. Tentunya dengan asumsi tidak ada kondisi yang diprioritaskan/dikelompokkan dengan menggunakan tanda kurung.

Logika operator AND akan langsung menghasilkan nilai false saat ditemukan salah satu kondisi false, maka letakkan kondisi yang paling mungkin memiliki nilai false pada posisi paling kiri. Hal ini dimaksudkan agar SQL tidak perlu lagi mengevaluasi kondisi berikutnya saat menemukan salah satu kondisi telah bernilai false.

Jika Anda bingung memilih kondisi mana yang layak menempati posisi terkiri karena kemungkinan falsenya sama atau tidak bisa diprediksi, pilih kondisi yang lebih sederhana untuk diproses.

Gambar dalam Database

Database memang tidak hanya diperuntukkan sebagai penyimpanan teks saja, tetapi dapat juga berupa gambar. Kalau pepatah mengatakan sebuah gambar bermakna sejuta kata, tidak berarti kita harus menyediakan tempat penyimpanan seukuran sejuta kata untuk menampung satu gambar! Akan lebih baik bagi kinerja database jika Anda hanya menyimpan link ataulokasi gambar di dalam database, dibandingkan menyimpan fisik gambar tersebut.

Kecuali jika Anda tidak memiliki pilihan lain, misalnya karena alasan keamanan atau tidak tersedianya tempat penyimpanan lain untuk gambar Anda selain di dalam database.

Tetapi, jelas jika Anda dapat memisahkan gambar secara fisik dari database, maka ukuran dan beban database akan relatif berkurang drastis, proses seperti back-up dan migrasi akan lebih mudah dilakukan.

Pengukuran Kinerja

Terdapat tools optimizer yang bervariasi untuk tiap RDBMS, Anda dapat menggunakannya sebagai panduan untuk meningkatkan kinerja query, di mana Anda dapat mengetahui berapa lama waktu eksekusi atau operasi apa saja yang dilakukan sebuah query.

Jika Anda menemukan sebuah query tampak tidak optimal, berusahalah menulis ulang query tersebut dengan teknik dan metode yang lebih baik. Semakin banyak query yang dapat dioptimasi, akan semakin baik kinerja aplikasi Anda. Terutama saat frekuensi pemakaian query tersebut relatif tinggi.

Back-up

Buatlah back-up otomatis secara periodik, sebaiknya tes dan simulasikan prosedur restore database dan perhitungkan waktu yang diperlukan untuk membuat sistem pulih kembali jika terjadi sesuatu yang tidak diharapkan pada database.

Lakukan proses back-up pada waktu di mana aktivitas relatif rendah agar tidak mengganggu kegiatan operasional.

Banyak Jalan Menuju Roma

Berikan satu masalah pada beberapa programer, maka Anda mungkin akan mendapatkan beberapa solusi yang berbedabeda. Banyak alternatif yang dapat diciptakan untuk menghasilkan sesuatu, tetapi tentunya kita menginginkan alternatif yang terbaik.

Karena itu, jangan ragu mencoba menuliskan ulang query Anda dengan cara lain jika Anda melihat kemungkinan peningkatan kinerja, contohnya pada potongan query berikut:

WHERE SUBSTRING(nama,1,1) =’b’

Query di atas akan mengambil record dengan kondisi karakter pertama kolom nama adalah “b”, sehingga akan tampil isi record seperti “Budi”, “Badu”, “Benny” dan seterusnya. Cara lain untuk menghasilkan record yang sama adalah sebagai berikut:

WHERE nama LIKE ‘b%’

Hasil yang ditampilkan kedua query tersebut akan sama, tetapi performa yang dihasilkan (terutama untuk record berukuran besar) akan berbeda. Umumnya kondisi LIKE akan bekerja dengan lebih cepat dibandingkan function SUBSTRING.

Contoh lain yang lebih kompleks adalah seperti query beri-kut:

SELECT NIP, nama FROM tbl_pegawai WHERE dept = ‘IT’ OR kota

= ‘jakarta’ OR divisi = ‘programer’

Perhatikan query di atas memiliki tiga kondisi yang dipisahkan oleh klausa OR. Alternatif lain adalah dengan menuliskan query sebagai berikut:

SELECT NIP, nama FROM tbl_pegawai WHERE dept = ‘IT’

UNION ALL

SELECT NIP, nama FROM tbl_pegawai WHERE kota = ‘jakarta’

UNION ALL

SELECT NIP, nama FROM tbl_pegawai WHERE divisi = ‘programer’

Walaupun penulisan query menjadi lebih panjang, bisa jadi al-ternatif ini akan lebih baik. Mengapa? Dengan asumsi field dept memiliki index, sementara field kota dan divisi tidak diindex, query pertama tidak akan menggunakan index dan melakukan table scan. Berbeda dengan query kedua, index akan tetap dilakukan pada sebagian query sehingga akan menghasilkan kinerja yang relatif lebih baik.

Ah... Beda Tipis Saja!

Pastinya masih banyak terdapat teknik lain yang tidak akan dapat dibahas semuanya dalam artikel ini. Di antara (atau mungkin semua) teknik optimasi yang dibahas di atas, mungkin Anda akan menemukan bahwa setelah diuji dengan data sampel maka kinerja sebelum dan sesudah optimasi ternyata sama sekali tidak signifikan, beda tipis, atau tidak ada bedanya sama sekali!

Memang benar, dengan spesifi kasi hardware yang semakin meningkat, data yang relatif kecil, dan alur yang sederhana, Anda mungkin tidak akan mendapatkan perbedaan yang signifikan.

Tetapi jika Anda siap untuk terjun menghadapi tantangan menangani aplikasi yang lebih besar, maka perbedaan antara tanpa dan dengan optimasi akan sangat nyata, dengan pema-haman dan kebiasaan coding yang baik, Anda akan dapat menghasilkan aplikasi yang juga lebih baik.

Tidak ada salahnya menerapkan optimasi yang Anda ketahui sedini mungkin dalam pengembangan sistem aplikasi Anda.

Bahkan jika sebuah aplikasi tnampaknya memiliki kinerja yang cukup baik, tidak berarti lepas dari usaha optimasi lebih lanjut.

Terutama jika Anda mengharapkan aplikasi tersebut mampu berkembang lebih jauh, tidak pernah ada kata sempurna bagi suatu sistem aplikasi, tetapi setiap sistem selalu ada kesempatan menjadi lebih berguna. Salah satunya dengan selalu mencari cara yang lebih baik. (PCMedia)

Tips & Trik Membuat Internet Anda Super Cepat

Browsing Internet dengan kecepatan yang tinggi pasti sangat menyenangkan, berbagai cara dilakukan untuk mempercepat koneksi internet baik menggunakan software agar koneksi internet menjadi lebih cepat maupun menggunakan settingan tertentu yang diklaim bisa mempercepat koneksi internet.

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat digunakan untuk mempercepat koneksi internet :


A. Menggubah setting bandwith pada windows (Hanya kami uji pada Windows XP)

Pada dasarnya OS windows sudah membatasi bandwidth untuk koneksi internet sebanyak 20% dari total bandwidth yang seharusnya bisa maksimal, jika netter ingin menambah bandwidth internet supaya koneksinya terasa lebih cepat dan kencang bisa dengan cara mengurangi atau mengosongkan batasan bandwidth tersebut supaya pada Windows kita bisa maksimal dalam menggunakan bandwidth yang sudah ada.

Ikuti petunjuknya seperti dibawah ini :

1. Klik Start
2. Klik Run
3. Ketik gpedit.msc
4. Kemudian klik Ok
5. Setelah masuk klik (buka) Administrative Templates
6. Kemudian klik (buka) Network
7. Setelah terbuka klik QoS Packet scheduler
8. Kemudian klik Limit Reservable Bandwidth
9. Dan setelah terbuka ubah setting menjadi Enable
10. Kemudian ubah Bandwidth Limitnya menjadi 0
11. Klik Apply, dan terus Ok
12. Kemudian keluar dan Restart komputer

B. Pakai browser Google Chrome atau Apple Safari

Versi terbaru dari browser Chrome dan Safari sangatlah cepat bila dibandingkan dengan Firefox ataupun Internet Explorer (sudah dicoba dan terbukti memang jauh lebih cepat). Saran saya pakailah Google Chrome karena selain cepat, Chrome lebih aman dibanding dengan Safari, walau dalam beberapa hal Safari kadang lebih cepat dari Chrome.

Kalau netter sudah terbiasa memakai Firefox dan tidak ingin beralih ke browser lagi, bisa tambahkan Add-on "Adblock" untuk memblok iklan, gambar, dan flash yang aktif. Ada beberapa Add-on lagi dari Firefox seperti NoScript yang bisa mempercepat akses internet, tapi sayangnya kalau kebanyakan Add-on justru, kadang malah memperlambat akses dari browser Firefox sendiri.

C. Perbesar cache browser hingga 5% dari kapasitas Harddisk atau 1 - 2 GB

Cara ini terbukti efektif untuk mempercepat akses browser. Logikanya adalah browser tidak perlu tiap kali loading gambar dan tetek bengeknya segala setiap kali berkunjung ke situs yang sudah pernah dikunjungi, karena kalau situs sudah pernah dikunjungi akan otomatis di-cache oleh browser.

Cara ini hanya berlaku jika kapasitas harddisk netter cukup besar. Pada umumnya masing-masing browser ada yang bisa diset kapasitas cachenya, ada yang otomatis. Jika browser netter tidak ada pilihan set cache, artinya netter jangan sering-sering (atau tidak perlu) clear history di browser.

Sumber: ketok.com

Tips Optimalisasi Windows XP

Sistem operasi Microsoft Windows XP sudah tertinggal satu generasi, nyaris dua generasi kalau di akhir tahun ini Windows 7 jadi beredar. Akan tetapi, dari sisi jumlah penggunanya, sistem operasi ini masih menjadi mayoritas. Dibandingkan sistem operasi Windows 2000, 98, atau 95, Windows XP juga merupakan sistem operasi yang paling panjang umur. Microsoft juga telah berjanji akan terus memberikan dukungan terhadap XP sampai April 2014.

Kalau pada komputer Anda sistem operasi ini masih bersemayam tetapi performanya kian menurun, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan tanpa perlu memformat hard disk dan install ulang. Tips berikut kami buat agar mudah dilakukan tanpa Anda perlu mengutak-atik registry. PCplus juga tidak menggunakan software apapun—murni hanya melakukan update dan mengubah pengaturan pada opsi yang tersedia. Pertama-tama, mari kita lakukan update.

Windows Update
Windows update merupakan kumpulan dari sejumlah tambalan-tambalan yang dapat mencegah program-program jahat untuk merusak atau memperlambat kinerja sistem. Kalau komputer terhubung ke internet dan Windows menyebutkan bahwa ada update, instalasikan saja semua, jangan hanya yang statusnya critical.

Kalau critical update umumnya lebih berfungsi untuk penambalan celah keamanan, non-critical update biasanya berfungsi penting untuk peningkatan performa, kompatibilitas, dan fitur-fitur yang lebih diperbarui dan pastinya aman untuk diinstall. Proses update Windows bisa berlangsung beberapa kali. Lakukan saja terus sampai disebutkan bahwa tidak ada update lagi yang tersedia.

Windows Update membutuhkan beberapa layanan berikut diaktifkan di Windows XP:
- Automatic Updates diset Automatic.
- Background Intelligent Transfer Service diset Manual atau Automatic.
Bila Anda masih menggunakan Service Pack 2, Service Pack 1, atau Windows XP tanpa service pack, instalasikanlah Service Pack 3. Service Pack 3 merupakan kumpulan update yang mencakup seluruh perbaikan dan update pada service pack sebelumnya. Sangat direkomendasikan bagi Anda untuk mengoptimalkan Windows Anda.

Update DirectX
Microsoft DirectX merupakan sekumpulan application programming interface (API) untuk mengatasi tugas-tugas yang berhubungan dengan multimedia, khususnya game dan video pada platform Microsoft. Sebaiknya, pastikan sistem operasi Anda sudah menggunakan versi terbaru dari DirectX.

Untuk mengetahui versi yang Anda miliki, silakan ketik “dxdiag” pada menu Start > Run dan perhatikan pada tab System di bagian DirectX Version. Setelah diketahui, silakan arahkan browser ke Microsoft Download Center di alamat www.microsoft.com/downloads.

Sekadar informasi, sejak Oktober 2004 sampai Agustus 2007, Microsoft menghadirkan update DirectX sekali dalam dua bulan. Setelah itu update tersedia per kuartal. Versi terbaru DirectX 9 untuk Windows XP adalah versi Maret 2009.

Update Driver
Melakukan update terhadap driver yang digunakan oleh hardware dapat meningkatkan performa sistem dan kompatibilitas aplikasi. Selain itu, driver terbaru juga umumnya menghadirkan sejumlah solusi untuk mengatasi masalah dan optimalisasi sistem.

Sebaiknya, gunakan driver versi resmi yang sudah dirilis, bukan versi beta atau pre-release. Pasalnya, driver versi beta umumnya masih belum sempurna. Untuk melakukan update driver, silakan manfaatkan fitur Windows Driver Guide. Bagi Anda yang menggunakan notebook, sebaiknya gunakan driver terbaru yang tersedia di situs web produsen notebook yang bersangkutan.

Setelah semua driver dan komponen sistem operasi menggunakan update terbaru, waktunya kita melakukan tweaking.

Tips Tweaking Windows XP

Efek Visual
Tampilan default Windows XP memang terlihat cantik, tetapi sebenarnya tampilan tersebut menguras sumber daya sistem dan menurunkan responsivitas komputer. Berikut adalah opsi agar Windows XP tetap cantik tetapi komputer tetap gesit.

Klik Start > Settings > Control Panel > System > Advanced. Di bagian Performance, pilih Settings. Nah, hilangkan tanda centang kecuali pada opsi sebagai berikut:
- Show shadows under menus.
- Show shadows under mouse pointer.
- Show translucent selection rectangle.
- Smooth edges of screen fonts.
- Use drop shadows for icons labels on the desktop.
- Use visual styles on windows and buttons.
Kemudian pilih Apply, lalu klik OK. Kalau masih kurang, hilangkan semua centang kecuali di bagian “Use visual styles on windows and buttons”. Tetapi kalau Anda tidak butuh cantik dan hanya ingin yang gesit, pilih saja opsi Adjust for best performance atau hapus semua centang yang ada.
ClearType
Jika Anda menggunakan layar LCD baik monitor LCD atau notebook, atau Plasma, Anda bisa mendapatkan peningkatan ketajaman teks dengan meng-enable ClearType dibandingkan menggunakan metode penajaman font biasa ataupun anti-aliasing.
Instruksinya adalah lewat menu Start > Settings > Control Panel > Display > Appearance lalu Effects. Beri centang pada “Use the following method to smooth edges of screen fonts”, lalu pilih ClearType.

Page File
Windows XP menggunakan paging file yang diatur oleh sistem. Page file ini merupakan memori cadangan dari RAM tempat sistem operasi menyimpan data sementara. Pada sistem operasi masa kini, termasuk Windows, program aplikasi dan proses sistem menggunakan memori virtual yang dianggap sebagai RAM. Hanya bagian inti dari kernel sistem operasi yang menggunakan memori fisik secara langsung. Artinya, virtual memori atau page file tersebut selalu digunakan, meskipun memori yang dibutuhkan oleh seluruh proses yang sedang berjalan jauh lebih kecil dibandingkan dengan memori utama (RAM) yang tertancap di motherboard.

Secara default, Windows XP akan mengatur secara otomatis besaran page file ke ukuran berikut berdasarkan besaran RAM yang terpasang untuk sistem:

RAM kurang dari 1GB
- Ukuran awal (MB): 1,5 x jumlah RAM yang ada pada sistem.
- Maksimum (MB): 3x jumlah RAM yang terpasang. Sistem operasi 32-bit memiliki batas page file maksimal 4GB.
RAM 1GB atau lebih
- Ukuran awal (MB): 1x jumlah RAM yang ada pada sistem.
- Maksimum (MB): 3x jumlah RAM yang terpasang. Sistem operasi 32-bit memiliki batas page file maksimal 4GB.
Page file tidak akan bertambah besar jika Anda set initial size-nya ke ukuran yang cukup. Menggunakan opsi otomatis untuk page file juga akan menghindari atau meminimalisir munculnya pesan error “Out of Memory” saat menjalankan banyak aplikasi ataupun membuka banyak data.

Memberikan initial size yang terlalu besar juga tidak memberikan dampak negatif pada sistem kecuali pemborosan ruang hard disk jika tidak digunakan, dan tidak ada hubungannya dengan performa. Lalu, bagaimana mengetahui apakah RAM masih cukup atau tidak?

Caranya, gunakan komputer untuk beraktivitas selama beberapa jam tanpa restart. Setelah itu lihat di Task Manager, khususnya pada tab Performance. Jika Commit Charge – Peak lebih besar dibanding Physical Memory – Total, maka sistem Anda membutuhkan RAM tambahan. Tetapi jika Anda menggunakan opsi page file yang besarannya dibuat otomatis oleh sistem, maka Windows XP akan secara otomatis memperbesar page file untuk Anda.

Masalah berikutnya yang muncul adalah, ukuran page file maksimum pada sistem operasi 32-bit adalah 4GB. Bagaimana kalau masih kurang juga? Jika Anda memiliki lebih dari satu hard disk atau partisi di komputer, buat saja page file kedua di hard disk tersebut. Windows menggunakan algoritma internal untuk menentukan page file mana yang digunakan untuk mengatur virtual memori secara optimal.

Menurut Microsoft, solusi optimal adalah membuat satu page file yang disimpan di partisi utama sistem dan membuat satu page file lagi di partisi lain di hard disk atau partisi yang jarang digunakan.

Disable Indexing Service
Indexing Service pada Windows XP melakukan indeks pada file-file Anda untuk mempersingkat waktu saat Anda melakukan pencarian di hard disk. Misalnya, ketika Anda ingin membuka file tertentu atau mencari kalimat yang ada di dalam sebuah file dokumen. Akan tetapi, pengindeksan secara terus-menerus terhadap file di hard disk tentu akan menurunkan performa sistem karena menggunakan ruang page file dalam jumlah yang besar dan juga mengkonsumsi sumber daya prosesor.

Untuk men-disable Indexing Service, buka My Computer, lalu klik kanan pada seluruh hard disk atau partisi yang tidak ingin Anda indeks lagi. Berikutnya, klik Properties lalu hilangkan centang pada “Allow Indexing Service to index this disk for fast file searching” dan klik Apply. Lalu pilih “Apply changes to sub folders and files”. Jika ada file yang tidak bisa di-update, pilih saja “Ignore All”.

Menaikkan Kecepatan Pointer Mouse
Standarnya, Windows mengeset kecepatan pointer mouse pada kecepatan rata-rata. Meski cukup, kadang ini dapat memperlambat waktu ketika kita perlu menggeser kursor ke berbagai area layar. Meningkatkan kecepatan pointer akan membuat Anda bisa lebih cepat klak-klik di komputer secara lebih efisien tanpa perlu banyak menggerakkan tangan.

Cara melakukannya, klik Start > Settings > Control Panel > Mouse. Pada tab Pointer Options, di bagian Motion, geser slider 1 sampai 5 langkah ke arah opsi “Fast”. Lalu beri centang pada “Enhance pointer precision” dan klik OK. Seharusnya, kini Anda dapat menggeser pointer mouse tanpa perlu banyak menggerakkan fisik mouse Anda.

Tidak ada setting yang pasti untuk opsi ini. Berhubung Anda yang menggunakan komputer tersebut, kecepatan pergerakan pointer mouse belum tentu sesuai dengan setting yang digunakan orang lain. Yang jelas, mouse umum yang harganya murah ataupun mouse yang sudah usang memiliki tingkat responsivitas yang terbatas. Kalau menaikkan kecepatan pointer mouse tidak banyak berpengaruh, berarti sudah waktunya ganti mouse.

Menu Startup
Opsi-opsi yang ada pada menu Startup (Start > Run > msconfig) merupakan aplikasi yang akan dijalankan setiap kali Anda menghidupkan komputer dan masuk ke sistem operasi. Semakin banyak centang di sana, maka akan semakin lambat komputer Anda bekerja karena seluruh program tersebut dijalankan—baik secara langsung ataupun berjalan di background.

Sebaiknya hilangkan semua centang yang ada, kecuali software pengaman seperti antivirus, antispyware, firewall, dan lain-lain serta aplikasi yang sangat sering Anda gunakan, misalnya software instant messenger ataupun driver printer.
Selain meningkatkan kecepatan boot, membersihkan centang pada menu Startup ini juga akan meningkatkan performa sistem secara cukup signifikan. Toh kalau ada yang terhapus centangnya dan ternyata Anda butuhkan, Anda bisa beri centang kembali pada opsi yang diinginkan.

Bila pada komputer Anda tersedia lebih dari satu akun pengguna, Anda juga bisa mengatur aplikasi apa saja yang dijalankan pada saat startup user yang berbeda-beda. Caranya adalah dengan memilih User dan akun yang ingin Anda edit. Tetapi tentunya Anda perlu hak administrator untuk dapat melakukan ini.

Disk Defragmenter
Setelah sekian lama digunakan dan membuat atau memindahkan data ke komputer, maka manajemen penempatan data pada hard disk di sistem Anda akan berantakan. Akibatnya, hard disk akan bekerja lebih keras untuk membaca dan menuliskan data ke sistem. Untuk merapikannya, Windows sudah memiliki Disk Defragmenter yang cukup untuk melakukan tugas tersebut.

Cara penggunaannya adalah klik ganda pada My Computer, lalu klik kanan di drive atau partisi yang ingin Anda defrag. Sebagai contoh, setelah klik kanan pada drive C:, klik Properties > Tools, lalu pilih Defragement Now dan Defragment. Cara lain adalah dari menu Start > Run, ketikkan “dfrg.msc”, lalu tekan Enter. Pilih drive yang ingin Anda defrag, lalu klik Defragment.

Berhubung Disk Defragmenter sangat haus akan operasi input-output pada sistem, maka kemungkinan besar Anda akan kerepotan jika melakukan defragmenting sambil bekerja. Sebaiknya lakukan defrag saat komputer akan Anda tinggalkan dalam waktu yang cukup lama, misalnya malam hari sebelum Anda pergi tidur.

Nah, kalau dengan cara ini ternyata masih lambat juga, coba lihat lagi spesifikasi komputer Anda. Apakah sudah memenuhi kebutuhan sistem operasi Windows XP? Jangan-jangan belum. Kalau sudah cukup memenuhi dan langkah-langkah di atas tidak banyak membantu, silakan gunakan cara lain. Misalnya menggunakan software tweaking ataupun format dan install ulang.

Spesifikasi Windows XP
Minimum
- Prosesor 233MHz
- Memori (RAM) 64MB (dengan performa dan fitur yang terbatas)
- 1,5GB ruang hard disk
- Monitor dengan resolusi SVGA (800 x 600)
- CD-ROM atau DVD drive
- Keyboard dan mouse

Rekomendasi
- Prosesor 300MHz
- Memori (RAM) 128MB
- 1,5GB ruang hard disk
- Monitor SVGA 800 x 600 dan kartu VGA dengan memori 8MB
- CD-ROM atau DVD
- Keyboard dan mouse
- Kartu jaringan, kartu suara, dan speaker
Maksimum
- 1 unit prosesor (multi core dan atau mendukung Hyper Threading)
- Memori (RAM) 4GB, dan virtual memori maksimum 4GB
- Partisi FAT16 maksimum 4GB dengan ukuran file maksimum 2GB
- Partisi FAT32 maksimum 2TB dengan ukuran file maskimum 4GB
- Partisi NTFS maksimum 2TB dengan ukuran file maksimum 2TB
- Harddisk 137GB ke atas membutuhkan Service Pack 1 dan BIOS yang mendukung

Sumber: PC Plus

Shortcut Untuk Mempermudah Interaksi Dengan Windows


Dengan mengenal shortcut sistem operasi Windows, ternyata dapat mempermudah dan mempercepat proses kerja Anda di komputer hingga 2 - 5 kali lipat. Tidak percaya? Buktikan sendiri...

Contoh yang sering kita pakai adalah Ctrl+C (Copy) dan Ctrl+V (Paste), jelas akan menfungsikan tangan kiri yang kadang diam tidak bekerja, dimana ketika tangan kanan berinteraksi dengan Mouse. Nah banyak tombol shortcut lagi yang bisa banyak membantu Anda bekerja lebih cepat dan efisien, berikut beberapa di antaranya:

Microsoft Natural Keyboard keys

  • Windows Logo: Start menu

  • Windows Logo+R: Run dialog box

  • Windows Logo+M: Minimize all

  • SHIFT+Windows Logo+M: Undo minimize all

  • Windows Logo+F1: Help

  • Windows Logo+E: Windows Explorer

  • Windows Logo+F: Find files or folders

  • Windows Logo+D: Minimizes all open windows and displays the desktop

  • CTRL+Windows Logo+F: Find computer

  • CTRL+Windows Logo+TAB: Moves focus from Start, to the Quick Launch toolbar, to the system tray (use RIGHT ARROW or LEFT ARROW to move focus to items on the Quick Launch toolbar and the system tray)

  • Windows Logo+TAB: Cycle through taskbar buttons

  • Windows Logo+Break: System Properties dialog box

  • Application key: Displays a shortcut menu for the selected item

Microsoft Natural Keyboard with IntelliType software installed

  • Windows Logo+L: Log off Windows

  • Windows Logo+P: Starts Print Manager

  • Windows Logo+C: Opens Control Panel

  • Windows Logo+V: Starts Clipboard

  • Windows Logo+K: Opens Keyboard Properties dialog box

  • Windows Logo+I: Opens Mouse Properties dialog box

  • Windows Logo+A: Starts Accessibility Options (if installed)

  • Windows Logo+SPACEBAR: Displays the list of Microsoft IntelliType shortcut keys

  • Windows Logo+S: Toggles CAPS LOCK on and off

General keyboard-only commands

  • F1: Starts Windows Help

  • F10: Activates menu bar options

  • SHIFT+F10 Opens a shortcut menu for the selected item (this is the same as right-clicking an object

  • CTRL+ESC: Opens the Start menu (use the ARROW keys to select an item)

  • CTRL+ESC or ESC: Selects the Start button (press TAB to select the taskbar, or press SHIFT+F10 for a context menu)

  • CTRL+SHIFT+ESC: Opens Windows Task Manager

  • ALT+DOWN ARROW: Opens a drop-down list box

  • ALT+TAB: Switch to another running program (hold down the ALT key and then press the TAB key to view the task-switching window)

  • SHIFT: Press and hold down the SHIFT key while you insert a CD-ROM to bypass the automatic-run feature

  • ALT+SPACE: Displays the main window's System menu (from the System menu, you can restore, move, resize, minimize, maximize, or close the window)

  • ALT+- (ALT+hyphen): Displays the Multiple Document Interface (MDI) child window's System menu (from the MDI child window's System menu, you can restore, move, resize, minimize, maximize, or close the child window)

  • CTRL+TAB: Switch to the next child window of a Multiple Document Interface (MDI) program

  • ALT+underlined letter in menu: Opens the menu

  • ALT+F4: Closes the current window

  • CTRL+F4: Closes the current Multiple Document Interface (MDI) window

  • ALT+F6: Switch between multiple windows in the same program (for example, when the Notepad Find dialog box is displayed, ALT+F6 switches between the Find dialog box and the main Notepad window)

Mouse click/keyboard modifier combinations for shell objects

  • SHIFT+right click: Displays a shortcut menu containing alternative commands

  • SHIFT+double click: Runs the alternate default command (the second item on the menu)

  • ALT+double click: Displays properties

  • SHIFT+DELETE: Deletes an item immediately without placing it in the Recycle Bin

General folder/shortcut control

  • F4: Selects the Go To A Different Folder box and moves down the entries in the box (if the toolbar is active in Windows Explorer)

  • F5: Refreshes the current window.

  • F6: Moves among panes in Windows Explorer

  • CTRL+G: Opens the Go To Folder tool (in Windows 95 Windows Explorer only)

  • CTRL+Z: Undo the last command

  • CTRL+A: Select all the items in the current window

  • BACKSPACE: Switch to the parent folder

  • SHIFT+click+Close button: For folders, close the current folder plus all parent folders

Shell objects and general folder/Windows Explorer shortcuts

For a selected object:

  • F2: Rename object

  • F3: Find all files

  • CTRL+X: Cut

  • CTRL+C: Copy

  • CTRL+V: Paste

  • SHIFT+DELETE: Delete selection immediately, without moving the item to the Recycle Bin

  • ALT+ENTER: Open the properties for the selected object

To copy a file

Press and hold down the CTRL key while you drag the file to another folder.

To create a shortcut

Press and hold down CTRL+SHIFT while you drag a file to the desktop or a folder.

Windows program key combinations

  • CTRL+C: Copy

  • CTRL+X: Cut

  • CTRL+V: Paste

  • CTRL+Z: Undo

  • CTRL+B: Bold

  • CTRL+U: Underline

  • CTRL+I: Italic

Windows system key combinations

  • F1: Help

  • CTRL+ESC: Open Start menu

  • ALT+TAB: Switch between open programs

  • ALT+F4: Quit program

  • SHIFT+DELETE: Delete item permanently

  • Windows Logo+L: Lock the computer (without using CTRL+ALT+DELETE)


Sumber: Microsoft

Kenali Processor Intel Dari Core 2 Duo Sampai Core i7

Selama bertahun-tahun Intel telah bekerja di balik layar untuk membuat struktur brand dan mengekplorasi banyak cara agar mudah dimengerti user. Intel telah memutuskan untuk memberikan informasi mengenai struktur brand mereka yang kompleks dengan membaginya dalam 3 kategori utama, yakni "entry-level (Intel Core i3), mid-level (Intel Core i5), dan high-level (Intel Core i7)."

Menurut juru bicara Intel, Bill Calder mencatat bahwa focus strategi Intel adalah untuk membuat brand ‘hero’ dengan nama Intel® Core™. Setelah itu, Intel membuat versi derivative dari brand Intel Core yakni Core™2 Duo, Core 2 Quad, dan sebagainya.

Untuk keluarga processor Core sendiri terdapat multi level seperti processor Intel® Core™ i3, Intel® Core™ i5, dan Intel® Core™ i7. Processor Core i3 dan Core i5 merupakan modifikasi baru dan mengikuti Intel Core i7 dalam satu struktur family Core yang sama.

Sangat penting diketahui, bahwa menurut Intel, brand Core tersebut memberikan sinyal fitur dan keuntungan tersendiri. Sebagai contoh, processor yang akan datang seperti Lynnfield (desktop) yang akan membawa brand Intel Core, namun mirip dengan Intel Core i5 dan i7, tergantung dengan kemampuan fitur dan kapabilitasnya. Sedangkan Clarksfield (mobile) akan menggunakan brand Intel Core i7.

Sementara Celeron untuk entry-level, bersama dengan Pentium untuk basic computing. Sedangkan processor Intel Atom beranjak dari device baru, mulai netbook hingga smartphone.

Untuk pembelian PC, processor Celeron masuk dalam kategori bagus, Pentium lebih baik, dan Intel Core merepresentasikan yang terbaik dari Intel. Sementara itu, teknologi Intel vPro melanjutkan untuk kelas keamanan yang terbaik dan dipasangkan dengan Intel Core, baik Core i5 atau Core i7.

Dengan fokus kepada Intel Core, teknologi processor brand Centrino akan ‘diistirahatkan’ untuk PC di awal tahun ini. Bagaimanapun, Centrino memiliki saham yang besar sebagai teknologi wireless, sehingga dapat ditransisikan dengan nama product Wi-Fi dan WiMAX mulai tahun 2010. (beritanet)